Relativisme Agama dalam Masyarakat
Keywords:
Relativisme Agama, MasyarakatAbstract
Abstrak: Masyarakat merupakan tempat hidup bersama dengan berbagai macam karakter membutuhkan interaksi dan komunikasi yang cukup baik. Setiap individu yang berada ditengah-tengah masyarakat perlu memahami perbedaan yang terjadi termasuk perbedaan dalam memahami agama. Perbedaan dalam memahami agama sudah tidak asing lagi di saat ini berujung dengan memunculkan sebuah perselisihan bahkan perpecahan. Hal inilah yang akan diperbaiki sehingga tidak terjadi lagi dalam lingkungan masyarakat dan selalu berusaha untuk hidup tenang, damai, dan harmonis. Keadaan ini menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui metode observasi yang sudah dilakukan lebih kurang tiga tahun, wawancara dengan sumber data yang berasal dari beberapa tokoh masyarakat seperti pemuka agama, pengurus masjid, pengurus dakwah, dan masyarakat itu sendiri. Peneliti menemukan bahwa dikalangan masyarakat akan selalu harmonis apabila pemimpin mengambil sikap yang tepat. Sikap tersebut diantaranya selain harus selalu belajar, juga harus memahami karakter masyarakatnya kemudian langsung menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Tindakan pemimpin merupakan sorotan yang menjadi pusat keharmonisan masyarakatnya. Sikap toleransi yang dibina akan mempertahankan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
Abstract: Society is a place to live together with a variety of characters that require good interaction and communication. Every individual who is in the midst of society needs to understand the differences that occur, including differences in understanding religion. Differences in understanding religion are no strangers nowadays, leading to disputes and even divisions. This is what will be corrected so that it does not happen again in the community and always strives to live a calm, peaceful, and harmonious life. This situation has attracted the attention of researchers to conduct research using a qualitative approach. Through the observation method that has been carried out for approximately three years, interviews with data sources originating from several community leaders such as religious leaders, mosque administrators, da'wah administrators, and the community. Researchers found that the community will always be harmonious if the leader takes the right attitude. These attitudes include not only having to always learn, but also having to understand the character of the community and then immediately solve the problem amicably. The leader's actions are the spotlight that is the center of the harmony of the community. The attitude of tolerance that is fostered will maintain harmony in social life.
References
Al-Suyuthi, Imam Jalaluddin. Jami’ul al-Ahadits. t.t: t.p, t.th.
Al-Hafizh Abiy al-‘Ula Muhammad ‘Abdu al-Rahman Ibn ‘Abdu al-Rahim al-Mubarakfuriy. Tuhfatul al-Ahwazhiy bi
Syarhi Jami’ al-Tirmidzi, al-Qahirah: Darul al-Hadits. t.th. Juz 3.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya. (2012). Bandung: Syaamil Qur’an.
Fadli, Muhammad Rijal. Memahami desain metode penelitian kualitatif, Humanika. (2021). Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 21. No. 1.
Walidin, Saifullah, & Tabrani. Metodologi penelitian kualitatif & grounded theory. (2015). FTK Ar-Raniry Press.
Akhmaddhian, Suwari dan Anthon Fathanudien. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Mewujudkan Kuningan Sebagai Kabupaten Konservasi (Studi di Kabupaten Kuningan). Jurnal Unifikasi, ISSN 2354-5976, Vol. 2 No.1 Januari.
Ikhsan, Muhammad. Membedah Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Ikhtilaf di Kalangan Ulama. Rumah Jurnal STIBA Makassar, h. 1, Akses di 10-Article%20Text-26-1-10-20190327.pdf.
Jamrah, Suryan A. Ikhtilaf Dan Etika Perbedaan Dalam Islam, Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama. (2014). Vol. 6, No. 2 Juli-Desember.
Maulida, Teknik Pengumpulan Data Dalam Metodologi Penelitian, (2020), Vol. 21 No. 2.
Rijali, Ahmad, Analisis Data Kualitatif, (2018), Vol. 17 No. 33 Januari-Juni.
Retnowati, Agama, Konflik dan Integrasi Sosial Refleksi Kehidupan Beragama di Indonesia: Belajar dari Komunitas Situbondo Membangun Integrasi Pasca Konflik, (2018), Jurnal Kajian Sosial Keagamaan, Vol. 1 No. 1 Januari-Juni.
Tejokusumo, Bambang. Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. (2014). Geoedukasi Volume III Nomor 1, Maret.
Yunus, Firdaus M., Konflik Agama di Indonesia Problem dan Solusi Pemecahannya, (2014), Substantia Volume 16 Nomor 2 Oktober.
detiknews. (2021). Surat Ali-Imran Ayat 159 Konsep Musyawarah ala Rasulullah. (diakses 17 September 2022).
Kumparan.com. (2020). Surat At-tiin Ayat 4-6 Berdasarkan Tafsir Al-Mukhtashar. (diakses 12 September 2022)
Kompasiana. (2021). Pemimpin yang Bijaksana. (diakses 17 September 2022)
Kemenag.go.id, (2020), Penanganan Konflik Paham Keagamaan di Indonesia
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Murabby: Jurnal Pendidikan Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.